Jumat, 16 November 2012

Jalan – Jalan Gaya Rosa Angline

Bertubuh mungil, rambut hitam pendek, dan berwajah imut yang dihiasi dengan sedikit kepolosan. Itulah sosok mahasiswa Universitas Bunda Mulia yang memiliki nama panjang Rosa Angeline. Karena kepolosannya, mahasiswa yang memiliki nama panggilan ocha ini menjadi disenangi  banyak orang.

Saat  ditemui di kampusnya, mahasiswa bertubuh mungil ini mengaku bahwa sejak kecil dirinya sering kali bertamasya bersama keluarganya. Namun, saat sudah besar kegiatan tamasya itu tidak hilang pada dirinya, melainkan menjadi sebuah hobi untuk mengisi waktu luang saat di liburan.

“sebenarnya keindahan pemandangan dan keunikan rasa makanan dari berbagai negaralah yang membuat saya sangat senang bertamasya.” Tutur rosa. Mahasiswa polos ini juga mengaku bahwa sampai saat ini ia baru bertamasya di daerah asia dan dalam negeri saja.

Dalam bertamasya, si mungil ini tidak sembarang dalam mengatur uangnya. Ia terlebih dahulu menakar bajet penginapan, makan, dan biaya transportasi agar ia tidak terlalu menghabiskan uang dalam jumlah yang banyak.

Akan tetapi, apabila ternyata uang yang sudah batasi tidak cukup, si pemilik sifat humoris ini akan meminta tambahan uang dari orang tuanya. “namanya juga jalan – jalan dengan orang tua, pastilah ada yang dibayarin.” Akunya.Akan tetapi, apabila ternyata uang yang sudah batasi tidak cukup, si pemilik sifat humoris ini akan meminta tambahan uang dari orang tuanya. “namanya juga jalan – jalan dengan orang tua, pastilah ada yang dibayarin.” Akunya.

Selain bertamasya dengan orang tuanya, ternyata mahasiswa yang memiliki nama panggilan ocha ini juga pernah melakukan study tour untuk menjadi seorang pemandu bersama teman – temannya di pulau bali yang berlangsung selama 5 hari 4 malam.

Dalam bertamasya, mahasiswa yang memiliki nama lengkap rosa angeline ini lebih merasa nyaman jika bertamasya dengan keluarganya dibandingkan dengan teman – temanya sendiri. Namun bukan berarti bahwa bertamasya dengan temannya bukan merupakan hal yang tidak nyaman.

“sebenarnya semua punya posisi negative dan positif. Kalau bersama keluarga pengeluaran uang saya bisa lebih hemat dibandingkan dengan bersama teman.  Sedangkan kalau bersama teman saya sedikit lebih bebas jalan – jalanya dibandingkan bersama keluarga.” Ujarnya.

Jika sudah bertamasya, tentunya si polos satu ini tidak lupa untuk membeli souvenir sebagat tanda kenang – kenangan. Ia sering kali membeli souvenir berupa gantungan handphone, gantungan kunci dan logo dari Negara yang ia kunjungi.

Tanda mata yang ia beli tersebut tentunya ia berikan kepada teman-temannya. Namun, apabila ia tidak sempat bertemu dengan temannya, maka tanda mata yang ia beli itu akan ia gunakan untuk dirinya sendiri.

Walau sudah sering bertamasya ke daerah asia, ternyata si mungil ini belum pernah menginjakkan kakinya di negeri gedung 101, yaitu negeri Taiwan. Ia mengaku apabila ada kesempatan ke Taiwan, ia akan mencoba masakan restoran toilet Negara tersebut.

Harapan lainnya adalah bahwa ia dan keluarganya bisa mendapatkan kesempatan bertmasya bersama ke daerah eropa, amerika dan Australia. “saya benar – benar menunggu kesempatan itu. Semoga saja impian saya bisa menjadi kenyataan.” Harapnya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar